Gak Cuma Barongan, Begini Seru Imlek di Semarang!
Gak Cuma Barongan, Begini Seru Imlek di Semarang!

Harmoni tradisi Imlek mempererat tali silaturahmi warga Tionghoa Semarang melalui rangkaian perayaan penuh makna dan kebersamaan yang memperkaya budaya lokal.

Kebudayaan Imlek di masyarakat Tionghoa Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia merupakan salah satu warisan budaya yang terus dilestarikan hingga saat ini. Perayaan Tahun Baru Imlek menjadi momen yang dinantikan oleh warga keturunan Tionghoa di kota ini untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Makna dan Tradisi Imlek di Semarang

Bagi masyarakat Tionghoa di Semarang, Imlek bukan sekadar perayaan pergantian tahun, melainkan juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Seperti yang diungkapkan oleh Budi Santoso, seorang tokoh masyarakat Tionghoa di Semarang, “Imlek adalah saat untuk merenungkan diri, memohon berkah, dan mempererat hubungan keluarga. Ini adalah momen yang sangat penting bagi kami.”

Salah satu tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Imlek di Semarang adalah Sembahyang Keluarga. Pada malam Imlek, keluarga berkumpul untuk melakukan sembahyang kepada dewa-dewi dan leluhur mereka. Mereka membakar dupa, mempersembahkan sesaji, dan berdoa untuk kesehatan, keberuntungan, dan kesejahteraan di tahun yang baru.

Kuliner Khas Imlek di Semarang

Tak lengkap rasanya merayakan Imlek tanpa hidangan khas yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran. Di Semarang, beberapa hidangan wajib saat Imlek antara lain kue keranjang (nian gao) yang melambangkan peningkatan rejeki, ikan bandeng yang melambangkan kelimpahan, serta sayur lobak putih yang melambangkan kemurnian dan kebahagiaan.

“Saya selalu menantikan hidangan khas Imlek, terutama kue keranjang buatan nenek saya. Rasanya manis dan legit, seperti harapan kami untuk tahun yang baru,” ujar Melissa, seorang warga keturunan Tionghoa di Semarang.

Pelestarian Budaya Imlek di Semarang

Meskipun zaman terus berubah, masyarakat Tionghoa di Semarang tetap berusaha menjaga dan melestarikan tradisi Imlek. Mereka mengajarkan makna dan nilai-nilai Imlek kepada generasi muda agar warisan budaya ini tidak hilang ditelan waktu.

Salah satu upaya pelestarian budaya Imlek di Semarang adalah dengan mengadakan acara-acara kebudayaan seperti pertunjukan barongsai dan pasar malam Imlek. Acara-acara ini tidak hanya menarik minat masyarakat Tionghoa, tetapi juga masyarakat umum yang ingin mengenal lebih dekat tentang kebudayaan Tionghoa.

“Kami ingin agar tradisi Imlek tetap hidup dan diapresiasi oleh generasi mendatang. Dengan berbagi kebudayaan, kami berharap dapat mempererat persatuan dan saling pengertian antar masyarakat di Semarang,” tutur Hendra Wijaya, ketua panitia acara kebudayaan Imlek di Semarang.

Shares: